![]() |
Salah satu kegiatan perbankan Sulut (foto : MANADO BISNIS) |
Menurut Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado Ramlan Gintin, pencapaian aset perbankan Sulut mengalami peningkatan sebesar 21,3 persen dibandingkan posisi sama tahun lalu Rp17,47 triliun. "Terbesar aset masih didominasi bank umum sebesar 95,67 persen dengan capaian hingga Oktober mencapai Rp20,28 triliun, sementara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan Rp566 miliar(2,67 persen) dan bank syariah Rp352 miliar (1,66 persen)," ungkapnya.
Terus bertambahnya aset perbankan yang beroperasi di daerah ini, lanjut Ginting, karena pertumbuhan kredit diikuti pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup tinggi. "Kredit dan DPK merupakan dua indikator pendorong tumbuhnya aset perbankan, dan hal ini terjadi juga untuk perbankan di Sulut," jelasnya.
Khusus pertumbuhan Bank Syariah, menurut Ginting, mengalami pertumbuhan pesat yang ditandai dengan peningkatan aset, penghimpunan dana pihak ketiga, hingga ekspansi kredit. “Aset tiga bank syariah di Sulut hingga Oktober 2011 tercatat sebesar Rp351,7 miliar, tumbuh 117,9 persen dibandingkan kuartal keempat 2009 yang hanya Rp161,36 miliar,” ujarnya.
Dana pihak ketiga (DPK) bank syariah, menurut Pemimpin BI Manado ini, tercatat sebesar Rp138,9 miliar, meningkat 46,7 persen dibandingkan kuartal keempat 2009 yang hanya sebesar Rp94,67 miliar. “DPK bank syariah sebesar Rp138,9 miliar tahun ini sebagian besar dalam bentuk deposito Rp90,1 miliar (64,8 persen), disusul tabungan Rp36 miliar (26) persen) dan giro Rp12,7 miliar (9,2 persen),” papar Ginting.
Sementara penyaluran kredit bank ini per Oktober 2011 tercatat sebesar Rp329,7 miliar, meningkat 127 persen dibandingkan kuartal keempat tahun 2009 yang ketika itu Rp145,2 miliar. “Yang menarik dari kredit yang disalurkan bank syariah di Sulut yakni sekitar 76 persen tersalur pada sektor investasi, jauh lebih tinggi ketimbang sektor konsumsi yang mencapai pangsa kredit 23 persen,” tandasnya.
Kredit bank syariah untuk sektor produktif memasuki kuartal keempat tahun ini, ditambahkan Ginting, sudah mencapai Rp249,3 miliar, sementara kredit konsumtif Rp74,7 miliar dan kredit modal kerja Rp5,6 miliar. (yg/mtr)
@
Tagged @ perbankan