Hanny Wajong (foto : MANADO BISNIS) |
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Hanny Wajong mengatakan, kontrak pengiriman antara pengekspor dengan pembeli (buyers) tetap berjalan seperti biasa. “Sampai saat ini belum ada laporan pembatalan kontrak ekspor ke negara tersebut, karena itu kami menganggap ekspor ke Thailand masih tetap normal, belum terganggu,” ujarnya.
Eksportir Sulut yang biasa mengekspor komoditas unggulan ke negara Gajah Putih tersebut, menurut Wajong, melakukan kesepakatan dalam bentuk kontrak ekspor dengan pembeli, dengan waktu pengiriman berdasarkan kesepakatan bersama. Namun begitu, ekspor ke Thailand memang tidak kontinu tiap bulan, dan saat ini bertepatan bukan saat untuk lakukan pengiriman, karena itu kendati terjadi banjir besar, tetapi belum ada dampak seperti penundaan ekspor. Thailand sendiri merupakan negara potensial untuk produk perikanan Sulut khususnya ikan segar dan beberapa jenis lainnya.
"Jadi kalau dilihat dari data komoditas ekspor yang dikirim ke negara tersebut semuanya merupakan produk pangan yang tetap dibutuhkan masyarakat dalam kondisi apapun, karena itu yakin ekspor berjalan,” tandas Wajong.
Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah Propinsi Sulu , berharap bencana banjir yang sudah meluas hingga ibukota negara tersebut, Bangkok, segera berakhir, sehingga roda perekonomian dapat berjalan normal. "Bila roda perekonomian tidak berjalan, maka besar kecil dampaknya pasti terasa juga, karena itu berharap semoga bencana banjir Thailand segera surut sehingga perdagangan dapat berlangsung normal kembali," paparnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ komoditi