Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Produksi Kelapa Sulut Mulai Anjlok

Kelapa, salah satu komoditi andalan Sulut (foto : ist)
MANADO BISNIS  –  Komoditi kelapa sebagai salah satu produk perkebunan andalan Sulut, tampaknya harus lebih dioptimalkan lagi.  Baik dari sisi industri pengolahannya maupun dari potensi investasinya.  Pasalnya potensinya  di Sulut sudah menurun dibandingkan daerah lain, seperti Kalimantan Timur dan Riau.

Sulut  atau juga sering disebut Daerah Nyiur Melambai karena dikenal sebagai penghasil kelapa nomor satu sejak jaman dulu, tampaknya harus menerima kenyataan bahwa produksi kelapa semakin anjlok dan berada pada urutan ketiga saat ini setelah dua propinsi tersebut.

Setidaknya hal ini yang  terungkap pada rapat koordinasi Pemerintah Propinsi Sulut dengan pihak terkait, mengenai permasalahan kurangnya produksi, serta olahan tanaman kelapa yang berkualitas ekspor. Rapat tersebut dipimpin Kepala Biro Perekonomian Pemprop  Sulut Dr. Adry A. Manengkey.

BEBC Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Ronny Lumempow memaparkan,  keritikannya terhadap pemerintah terkait pengadaan sarana dan prasarana yang belum memadai, peremajaan kelapa yang kurang berhasil, bahan baku yang kurang memadai dan belum mencukupi permintaan dunia usaha menjadi permasalahan komoditas kelapa Sulut saat ini. “Kalau stok tidak ada,  terpaksa kita harus datangkan dari luar, jangan persalahkan kita datangkan dari luar walaupun daerah kita nyiur melambai,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama,  terkait permasalahan diatas Manengkey mengatakan,  menjadi persoalan disini ada yang disebut BALITKA, kita ada teknologi disini. “Teknologi yang bisa membuat kelapa apakah kelapa boleh sekian puluh tahun, boleh sekian bulan dia berbuah tetapi apakah itu dilakukan?  Itu yang menjadi pertanyaannya.” Ungkapya.

Di tempat terpisah,  Kepala Bidang Perdagangan  Dalam Negeri Disperindag Sulut  Ria Dunggio  mengatakan, memang  kelapa  khususnya  bahan baku untuk membuat minyak goreng,  sangat sulit lagi untuk memenuhi jumlah maksimal permintaan pabrikan yang ada di Sulut. “Semua pabrikan mengaku kekurangan bahan baku, sehingga harus mendatangkan kopra dari luar daerah. Itu yang menjadi persoalan  saat ini di Sulut. Bahan baku kelapa kita sudah kurang,” papar Dunggio. (yg/mtr)


@



Produksi Kelapa Sulut Mulai Anjlok