![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan (foto : ist) |
"Kita rencanakan tanggal 23 Februari, PLKA Sulut pertama di tahun 2012 akan dilaksanakan dan ini akan berlangsung sembilan kali tahun ini," ujar Kepala Disperindag Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, PLKA merupakan ajang paling tepat untuk pertemuan pembeli dan penjual, karena kedua pihak merasakan manfaat yang menguntungkan. "Penjual yang biasanya terdiri petani, industri kecil menengah, nelayan dan lainnya, mendapat manfaat berupa harga yang lebih baik, karena bisa menjual langsung ke produsen terakhir," tandasnya.
Sementara bagi pembeli, lanjut Parengkuan, , akan mendapat kepastian pasokan barang dan harga stabil, karena setelah sepakat, maka penjual dan pembeli akan menandatangani surat kontrak penyerahan barang.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Ria Dunggio mengatakan, dalam rencana awal, pelaksanaan PLKA akan dilaksanakan perusahaan atau pihak ketiga yang ditunjuk.
"Dananya tetap berasal dari APBN dan APBD, tetapi pelaksananya diserahkan ke pihak ketiga, hal ini dimaksudkan agar PLKA meningkat menjadi ajang pemasaran profesional," kata Dunggio.
Sulut, lanjut dia, sudah melaksanakan PLKA selama empat tahun terakhir, dan setiap pelaksanaan kegiatan ini mampu menghimpun transaksi miliaran rupiah.
Pemerintah kabupaten/kota di masing-masing daerah di Sulut diharapkan dapat memanfaatkan momentum perdagangan forward ini, karena menawarkan keuntungan bagi petani sebagai penjual dan produsen selaku pembeli. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
Tagged @ wirausaha