![]() |
Aktivitas pedagang pengecer BBM (foto : ist) |
Seperti pantauan harian ini, di salah satu SPBU di Kota Manado, pedagang pengecer menawarkan BBM jenis bensin ketika kendaraan hendak mengisi bensin di SPBU namun diketahui sudah habis. Terpantau penjualan pun bukan hanya menggunakan botol namun sudah menggunakan gelon isi empat sampai lima liter. Ada kendaraan terpaksa menggunakan jasa pengecer BBM tersebut. “Ya terpaksa bli jo di pengecer dari pada mo isi pertamax yang harganya Rp 10.000,” aku Dev, salah satu pengemudi sepeda motor.
Namun begitu, sejumlah konsumen mengaku, akibat pedagang pengecer yang semakin banyak saat ini sudah menjadi salah satu penyebab kelangkaan BBM di Sulut. Dengan begitu instansi berkompeten harus segera menertiblan pedagang pengecer ini.
“Rata-rata pedagang pengecer ini membeli BBM di SPBU mencapai ratusan liter. Modusnya, kebanyakan dengan menggunakan mobil kemudian mengisinya di tanki dan disedot kembali. Bahkan ada mobil yang sudah dimodifikasi tankinya yang bisa menampung sampai 250 liter bensin,” ujar Petrus, salah satu pengendara mobil pribadi di Kota Manado.
Anehnya, lanjut dia, petugas di SPBU sudah mengetahui hal ini, namun tetap melayaninya karena diduga ada imbalan dari pedagang pengecer. “Ini sudah menjadi masalah besar yang harus diperhatikan semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado Irwansyah mengatakan, soal pedagang pengecer BBM memang sudah lama menjadi masalah di pertamina. Namum hal itu bukan kewenangannya. “Kewenangan Pertamina hanya distribusi BBM ke SPBU. Kalau soal pedagang pengecer kewenagan pemda setempat, bukan pertamina,” paparnya.
Meski begitu menurut Irwansyah, sudah ada SPBU yang diberikan sanksi karena terbukti menjual BBM ke pengecer. “Karena pengawasan kami di SPBU. Sudah ada SPBU yang kami berikan sanksi tegas,” ungkapnya, seraya tak menyebut SPBU mana yang dimaksud. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum