![]() |
Produksi rumah panggung Sulut |
Hal ini diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan. “Sulut berencana menerapkan teknologi pengawetan kayu ramah lingkungan dalam upaya menjamin kualitas kayu yang baik serta dapat diterima pasar luar negeri,” ujarnya.
Pengawetan kayu ramah lingkungan, menurut Parengkuan, merupakan salah satu tuntutan pasar di berbagai Negara. Karena itu mulai tahun ini akan menerapkan tekonologi ramah lingkungan. “Teknologi ramah lingkungan ini merupakan tuntutan pasar saat ini, karena itu pemerintah daerah akan mendorong produksi kayu yang dihasilkan industri daerah ini dapat diterima pasar luar negeri,” ungkapnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah (FPIKM) Disperindag Sulut, Nico Rambitan, penerapan ramah lingkungan pertama akan difokuskan ke daerah sentra penghasil kayu. "Pekan ini, tim akan turun ke desa Woloan Kota Tomohon guna memberikan pembekalan kepada pengrajin di daerah itu supaya dapat melakukan pengawetan kayu yang ramah lingkungan," tandasnya.
Desa Woloan selama ini, lanjut Rambitan, dikenal sebagai salah satu sentra penghasil rumah panggung Propinsi Sulut, ini akan menjadi target yang akan dibina sehingga mereka mampu menghasilkan produk kayu yang sudah diawetkan dengan teknologi ramah lingkungan. Diharapkan dengan pembekalan teknologi pengawetan kayu kepada pengrajin kayu di daerah sentra, maka hasil produksi mereka mampu menjangkau pasar lebih luas di berbagai negara di dunia.
"Rumah panggung merupakan salah satu potensi ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia, diharapkan dengan penerapan teknologi pengawetan ramah lingkung bisa merangsang tumbuhnya pasar baru," papar Rambitan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar