![]() |
Kantor Pertamina Sulut |
Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Manado, Pingkan Sinjal, minta masyarakat tetap tenang dan tidak resah menghadapi stok BBM di SPBU yang sering kosong. "Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina mengenai kurangnya bahan bakar di SPBU dan menerima penjelasan kalau ini terjadi karena terlambatnya tanker dari Kalimantan," ujarnya.
Sinjal mengatakan dalam sepekan belakangan ini memang ada antrean panjang di sejumlah SPBU Manado bahkan sampai lebih dari 100 meter dan hal ini langsung ditanggapi Pemkot dengan melakukan koordinasi dengan Pertamina. Pemerintah pun sudah berkali-kali mengingatkan Pertamina agar memperhatikan hal ini, karena berhubungan dengan masyarakat dan minta supaya keterlambatan seperti ini bisa ditekan. "Karena antrean panjang yang terjadi akan menyebabkan masalah mulai dari keresahan masyarakat sampai kemacetan yang akan merugikan semua," ungkap Sinjal.
Sebelumnya diberitakan aktivitas perekonomian Propinsi Sulut bakal lumpuh. Hal ini dikarenakan semua aktivitas yang menggunakan BBM tak akan jalan sebagaimana mestinya. Informasi yang diperoleh harian ini, stok BBM Sulut yang tersimpan di Depot Pertamina Bitung sudah menipis, malah terancam akan segera habis dalam sepekan ini.
Hal ini berdasarkan data hasil pertemuan pihak Pertamina Sales Manado, Hiswana Migas dan Pemprop Sulut yakni bagian Biro Ekonomi. Dimana dari data yang ada stok Premium di Depot Bitung tersisa 2.800 Kilo liter (KL) atau setara dengan 4 hari ke depan. Stok ini akan cepat susut, jika perkiraan yang ada sebanyak 46 SPBU di Sulut menghabiskan di atas 720 Kl per hari. Sehingga, menurut Kepala Biro Ekonomi Pemprop Sulut, Adry Manengkey pihaknya akan memberikan edaran bagi kabupaten/kota di Sulut untuk turut mengawasi SPBU serta meniadakan para pengecer premium. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum