MANADO BISNIS - Terkait dengan harga gula yang terus merangkak naik di Sulut, Pemprop setempat akan bersurat ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) terkait kenaikan harga gula pasir di Manado.
"Pemprop Sulut meminta harga lelang gula pasir saat ini ditinjau pemerintah karena terlalu tinggi dan memberatkan konsumen," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, kenaikan harga gula pasir di pasaran Manado saat ini merupakan dampak harga lelang yang sudah naik cukup tinggi. "Kita memberi perhatian serius terhadap pergerakan harga gula pasir yang terus menunjukkan tren positif karena dikhawatirkan terus naik dalam beberapa pekan ke depan," ungkapnya.
Berdasarkan pemantauan tim pemantau Disperindag Sulut, harga gula pasir di pasaran tradisional Manado sudah mencapai Rp14 ribu per kilogram atau naik sekitar 34 persen dibanding harga bulan lalu Rp10 ribu hingga Rp10.500 per kg.
"Kenaikan harga gula pasir tersebut karena stok yang ada di tangan pedagang semakin menipis, ini terkait pasokan komoditas itu tidak masuk lagi," kata Joppy, petugas pemantau Disperindag Sulut.
Gejolak harga gula pasir yang mulai mencemaskan masyarakat tersebut berdampak pada harga eceran yang mulai tidak terkendali, terbukti pedagang pengecer telah menjual bahan kebutuhan pokok itu dengan harga Rp18 ribu per kg. "Harga gula pasir Rp18 ribu per kg terutama terjadi di pedesaan yang aksesnya jauh dari kawasan perkotaan," tandasnya.
Diketahui, kebutuhan gula pasir masyarakat Sulut diperkirakan mencapai 4.000 hingga 5.000 ton setiap bulan, jumlah tersebut akan meningkat jelang hari besar keagamaan dan tahun baru. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi