![]() |
Pala, salah satu komoditas ekspor Sulut |
"Surplus perdagangan tercipta, karena nilai ekspor yang mencapai 499,1 juta dolar AS, sementara impor hanya 55,8 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut, Dantes Simbolon.
Dikatakannya, posisi Januari-Mei tahun 2011 lalu, neraca perdagangan Sulut hanya surplus 231,4 juta dolar AS, karena ekspor saat itu hanya 305,5 juta dolar AS sedangkan impor 74,1 juta dolar AS. Keadaan neraca perdagangan yang mengalami surplus itu, menandakan lebih banyak komoditas yang dikirim ke berbagai negara di dunia, ketimbang produk yang masuk ke Sulut."Ini berarti devisa yang masuk ke Sulut jauh lebih tinggi ketimbang tingkat konsumsi masyarakat Sulut terhadap produk yang berasal dari luar negeri," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, neraca perdagangan surplus sudah berlangsung sejak dulu dan bertahan hingga kini. "Kondisi surplus, karena dalam perhitungan produk impor hanya yang dipasok langsung dari luar negeri, sementara produk luar negeri yang beredar di pasaran Manado tetapi di antarpulaukan dari daerah lain, tidak masuk dalam hitungan komoditas impor," ungkapnya.
Diketahui, kondisi neraca perdagangan Sulut surplus, juga terjadi untuk posisi perdagangan khusus bulan Mei 2012, tercatat surplus 28,2 juta dolar AS menyusul ekspor tercatat sebesar 55,9 juta dolar AS sementara impor hanya 27,7 juta dolar AS. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar