![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan (foto : ist) |
Itulah sebabnya, Kementerian Perdagangan(Kemendag) RI mensosialisasikan pembiayaan ekspor kepada u UMKM) di Sulut dalam upaya mendorong ekspor daerah itu. "Pembiayaan ekspor perlu disosialisasikan dengan tujuan agar lebih banyak UMKM yang dapat mengekspor produk unggulan daerah ke berbagai negara," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, jumlah UMKM yang jadi pengekspor di Sulut masih relatif sedikit, padahal mereka memiliki komoditas yang berpotensi dipasarkan ke berbagai negara. "Salah satu kendala, ternyata masih banyak UMKM yang tidak terlalu paham bagaimana pembiayaan ekspor, karena itu pemerintah bertekad terus melakukan sosialisasi secara bertahap kepada UMKM," ujarnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, dalam sosialisasi ini, melibatkan perbankan dalam hal ini Bank Internasional Indonesia(BII), mereka menjelaskan tentang kredit ekspor atau letter of credit(L/C). "BII menjelaskan bagaimana peran bank dalam mempercepat pembayaran L/C, dan BII punya program untuk itu, nah dalam sosialisasi ini diperkenalkan program tersebut," ungkapnya.
Pemerintah daerah berharap dengan adanya sosialisasi tentang pembiayaan ekspor tersebut akan memberi motivasi kepada UMKM lain terutama yang belum pernah mengekspor untuk menjadi pengekspor di kemudian hari. "Lebih banyak UMKM dapat menjadi pengekspor akan lebih baik, dan manfaatnya sangat besar termasuk bagi daerah, diantaranya mendorong ekonomi daerah tumbuh lebih tajam," tandas Wajong.
Ekspor UMKM, lanjut dia, sangat berpotensi di Sulut, karena produk UMKM daerah ini sudah cukup berkualitas sehingga diyakini mampu diterima pasar di berbagai negara. "Berbagai komoditas khususnya pangan dari Sulut telah dikenal pembeli dari berbagai negara, ini menjadi nilai plus untuk berkembangnya ekspor khususnya dari sektor UMKM," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar