Pelabuhan Rotterdam Belanda (foto : ist) |
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan mengatakan, produk pala yang dikirim ke Belanda yakni biji pala sebanyak 19,3 ton senilai 305.250 dolar AS dan bunga pala atau fuli 20 ton senilai 384.000 dolar AS. “Pala produksi petani Sulut tersebut diekspor melalui pelabuhan Rotterdam Belanda. Pengiriman ke Belanda sebagian memang untuk penuhi permintaan masyarakat di negara tersebut, tetapi sebagian lagi dipasarkan ke negara lainnya," ujarnya.
Pelabuhan Rotterdam Belanda, lanjut Parengkuan, sejak dulu dikenal sebagai salah satu pintu masuk berbagai komoditas Sulut ke kawasan Eropa. “Nantinya dari pelabuhan itu, akan dikirim lagi ke negara-negara sekitarnya,” tandas Parengkuan.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut Hanny Wajong, pengiriman produk pala pada awal bulan suci Ramadhan merupakan jawaban bahwa ekspor Sulut tetap normal selama puasa berlangsung.
"Sebelumnya sudah memperkirakan, ekspor komoditas unggulan Sulut tetap normal ke berbagai kawasan, dan ini terbukti dengan pengiriman biji pala dan bunga pala sebanyak 39,3 ton," ungkapnya.
Sekedar diketahui, produk pala merupakan salah satu komoditas andalan Sulut yang mulai memperlihatkan peningkatan pasar di berbagai negara di dunia, terutama Eropa dan Asia.[yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar