![]() |
Aktivitas petani Sulut (foto : ist) |
Demikian dikatakan Kabid Statistik Distribusi BPS Sulut Novie Oroh."Pendapatan di sektor pertanian tersebut di antaranya didorong nilai tambah yang didapat petani karena ada panen cengkih," ujarnya.
Dikatakannya, panen cengkih tahun ini memang bukan panen raya, tetapi karena harga cengkih cukup tinggi, dampaknya terhadap ekonomi daerah ini sangat terasa. "Triwulan pertama tahun ini, sektor pertanian baru menciptakan PDRB sebesar Rp1,88 triliun, tetapi seiring panen cengkih mulai berlangsung di triwulan kedua tahun ini maka dampaknya langsung terasa, terjadi peningkatan berkisar 17,5 persen pada triwulan kedua sehingga menjadi Rp2,21 triliun,” ungkapnya.
Nilai tambah sektor pertanian yang mencapai Rp2,21 triliun tersebut, lanjut Oroh, maka sektor pertanian mampu memberi sumbangsih 1,19 persen dari angka pertumbuhan ekonomi Sulut semester pertama atau C to C yang tercatat sebesar Rp7,47 persen. “Kendati peran sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi cukup dominan, tetapi BPS mengingatkan pemerintah untuk lebih optimal mendorong sektor ini, karena terlihat tren laju pertumbuhan dibandingkan sektor lainnya,” papar Oroh.
Dari sembilan lapangan usaha untuk pertumbuhan ekonomi, ditambahkan Oroh, pertanian mencatat pertumbuhan terendah yakni hanya 6,31 persen. "Laju pertumbuhan pertanian pada semester pertama atau periode Januari hingga Juni 2012 sebesar 6,31 persen tersebut jauh lebih rendah ketimbang listrik, gas dan air bersih yang mencatat laju pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 10,63 persen secara c to c (Januari-Juni 2012 dibanding Januari-Juni 2011)," ucap Oroh. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum