MANADO BISNIS – Pihak perbankan memberikan perhatian khusus terhadap produksi beras di Sulut. Hal ini dibuktikan dengan turunnya sejumlah perbankan di daerah ini, dipimpin langusung Bank Indonesia (BI) perwakilan Sulut, ke sentra produksi beras yang ada.
"BI bersama dengan perbankan lainnya Indonesia memberikan apresiasi dan dukungan kepada petani di daerah Dumoga sehingga dapat meningkatkan produksi beras," kata Kepala BI Sulut Suhaedi, saat mengunjungi petani di Bolaang Mongondow.
Pada acara Temu Wicara dengan petani, pemilik gilingan dan tokoh masyarakat Desa Dumoga Selatan, Kecamatan Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Suhaedi mengatakan, bentuk dukungan perbankan kepada petani Dumoga dengan menyalurkan pembiayaan besar, yang akan berdampak besar pada ketahanan pangan khususnya beras Sulut. "Bayangkan saja, bila produksi beras petani Dumoga tidak berkembang, maka akibatnya dapat mempengaruhi stok beras bukan hanya Sulut tetapi juga Indonesia secara keseluruhan, karena Dumoga merupakan lumbung beras Sulut," ujarnya.
Apa yang dilakukan BPR Citra Dumoga, dengan membantu petani di Kecamatan Dumoga Utara dan daerah lainnya, menurut Suhaedi dapat menjadi inspirasi bagi perbankan lainnya di Sulut, agar memberi porsi besar kepada petani padi. “Portofolio kredit perbankan terhadap pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan, masih sangat kecil dibandingkan kredit lainnya, padahal sektor inilah yang menghasilkan kebutuhan pokok utama masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow, Salihi Mokodongan, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten I Pemkab Bolmong, Chres Kamasan mengatakan, 52 persen penduduk Bolaang Mongondow merupakan petani.
“Karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada BI dan BPR Citra Dumoga yang telah membantu petani di daerah tersebut sehingga mampu berkembang menjadi petani padi," kata Mokodongan. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi