MANADO BISNIS – Musim kemarau yang melanda beberapa daerah di Indonesia, termasuk Sulut berpeluang menipisnya stok pangan yang ada, seperti beras. Mengantisipasi hal ini, institusi terkait yakni Perum Bulog Divisi Regional(Divre) Sulut memperkuat stok agar mampu bertahan hingga Maret 2013. Hal ini sebagai antisipasi dampak kemarau terhadap ketersediaan pangan.
"Kita akan memperkuat stok beras di gudang minimal mampu penuhi kebutuhan hingga Maret 2013 atau tambahannya sekitar 5.000 ton dari stok yang ada sekarang sekitar 8.700 ton," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut, Muhammad Hasyim.
Dikatakannya, tambahan stok tersebut diadakan di semua gudang Bulog termasuk Sulut, tujuannya sebagai stok antisipasi musim kemarau. "Dikhawatirkan musim kemarau bila berlangsung lama, akan berpengaruh pada stok pangan menipis, karena itu jauh hari sebelumnya Bulog melakukan langkah antisipatif," ungkapnya.
Tambahan stok beras tersebut sudah diusulkan ke Perum Bulog pusat, dan saat ini tinggal menunggu pengiriman. "Musim kemarau diperkirakan akan berlangsung beberapa bulan, dan ini terjadi termasuk di daerah sentra beras, bila prediksi ini jadi kenyataan, maka produksi beras akan menyusut, karena itu sebelum itu terjadi Bulog sudah mempersiapkan stok beras cukup banyak," jelas Hasyim.
Ketersediaan beras cukup banyak di gudang Bulog tersebut, menurut dia, selain untuk menjaga ketahanan pangan bagi masyarakat, juga secara langsung akan menjadi salah satu alat untuk stabilisasi harga beras. "Bila produksi beras berkurang, maka dampaknya harga bahan kebutuhan pokok tersebut bisa terdongkrak naik, namun bila stok Bulog tersedia cukup banyak maka gerakan kenaikan harga dapat tertekan," papar Hasyim. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum