MANADO BISNIS – Ekspor tepung kelapa Sulut ternyata cukup banyak setiap bulannya. Instansi terkait Dinas Perindustrian dan Pedagangan (Disperindag) Sulut mencatat, rata-ratanya ada 700 ton melepasnya ke luar negeri.
![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan |
Hal ini dikatakan Kepala Disperindag Sulut Sanny Perengkuan, “Dengan rata-rata ekspor sebanyak 700 ton tersebut, relatif stabil dibandingkan tahun lalu, artinya tepung kelapa Sulut tetap diminati pasar, tidak terpengaruh krisis keuangan global,” ujarnya.
Dikatakan Parengkuan, tepung kelapa tetap tinggi permintaannya, karena produk ini merupakan bahan baku pangan yang tetap dibutuhkan dalam kondisi apapun, karena itu ekspor tepung kelapa Sulut terjadi secara kontinu. “Setiap bulan ada realisasi ekspor ke berbagai negara pembeli, dengan jumlah permintaan relatif tetap,” tandasnya.
Sebagian besar pengekspor Sulut, menurut Parengkuan, sudah mengikat kontrak dengan pembeli dari berbagai negara, karena itu pengiriman ke negara pembeli berlangsung dalam kuantum yang relatif sama setiap bulannya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, sampai dengan semester pertama tahun 2012, ekspor tepung kelapa Sulut ke berbagai negara tercatat sebanyak 4.282 ton dan mampu mendatangkan devisa sebanyak 7,31 juta dolar AS. Negara pembeli tepung kelapa yang cukup dominan bagi Sulut pada tahun ini diantaranya Jerman, Belanda, Rusia, serta negara Eropa Timur lainnya, Afrika, Amerika, Selandia Baru.
Dalam data ekspor Sulut per semester pertama tahun 2012, diungkapkan Wajong, tepung kelapa masuk tercatat sebagai sembilan besar penyumbang devisa bagi Sulut. “Pangsa tepung kelapa terhadap total ekspor Sulut pada semester pertama tahun ini sebesar 1,32 persen, masih cukup jauh dibandingkan urutan minyak kelapa yang jadi penyumbang devisa nomor satu dengan pangsa 34,62 persen,” ucapnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi