MANADO BISNIS – Menjelang natal tahun ini, empat negara masing-masing,
Brasil, Jerman, Inggris dan Taiwan, membeli tepung kelapa Sulut sebanyak 155,5 ton, dengan nilai 195.145 dolar Amerika Serikat (AS)
Dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, dari keempat negara itu, terbanyak permintaan datang dari pembeli Jerman mencapai 78 ton, menghasilkan devisa bagi Sulut sebanyak 111.995 dolar AS. "Pasar Jerman selama ini sudah dikenal salah satu yang menunjukkan perkembangan positif di kawasan Eropa, ditandai permintaan yang cenderung meningkat," katanya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong, Jerman menjadi salah satu pasar potensial untuk komoditas tepung kelapa, hal ini tak lepas dari pengakuan pembeli di negara tersebut terhadap kualitas tepung kelapa yang diproduksi pabrik pengolah di Sulut. "Standar kualitas tepung kelapa oleh industri di Sulut dinilai sudah mampu penuhi standar internasional, termasuk di kawasan Eropa, karena itu permintaan dari berbagai negara tersebut cenderung meningkat," ujarnya.
Rincian ekspor tepung kelapa ke empat negara tersebut selain 78 ton ke Jerman, yakni Brasil 52 ton mendatangkan devisa sebesar 55.900 dolar AS, Inggris 13 ton dengan jumlah devisa 17.875 dolar AS dan ekspor ke Taiwan sebanyak 12,5 ton, dengan devisa 9.375 dolar AS. “Tepung kelapa merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Sulut yang mampu merambah ke banyak negara dalam beberapa tahun belakangan ini. Di Sulut saat ini terdapat enam pabrik tepung kelapa yang berproduksi kontinu setiap bulan dan melakukan ekspor ke berbagai negara di dunia,” papar Wajong. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi