Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Resiko Kredit Perbankan Sulut Terkendali


MANADO BISNIS  – Resiko kredit/bermasalah perbankan di Sulut masih terkendali.
Hal ini tercermin dari indikator non performing loans(NPLs) dan konsentrasi kredit secara keseluruhan.  "Rasio NPLs(bruto) perbankan Sulut tetap terjaga pada level di bawah batas yang ditetapkan BI lima persen," kata Kepala Bank Indonesia (BI)  Perwakilan  Sulut, Suhaedi.
Pelayanan perbankan 

NPLs perbankan Sulut hingga posisi triwulan ketiga tahun 2012, tercatat hanya 2,57 persen jauh lebih kecil ketimbang batas BI sebesar lima persen.  "Capaian rasio NPLs sebesar 2,57 persen tersebut, tercatat terendah sepanjang tahun 2012,"  ujarnya. Dengan rasio NPLs terjaga, kata Suhaedi, maka terdapat peluang bagi perbankan yang beroperasi di daerah ini untuk terus meningkatkan kinerja penyaluran kredit, terutama pada sektor-sektor produktif.

Yang membanggakan, kata Suhaedi, terjadi penurunan NPLs hampir pada semua sektor ekonomi, termasuk sektor pertanian, yang selama ini cukup tinggi tingkat kredit bermasalahnya.  Indikator konsentrasi kredit secara keseluruhan, terlihat bahwa sebagian besar kredit disalurkan pada sektor yang memiliki tingkat NPL yang relatif rendah.  "Untuk kredit konsumsi yang masih paling dominasinya terlihat pada pangsanya mencapai 57,77 persen, hanya mencatat tingkat NPL 1,46 persen," kata Suhaedi.

Sementara dilihat risiko likuiditas, kata Suhaedi, cukup terkendali, karena konsentrasi jangka waktu sumber dana dan tingkat loan deposit rasio(LDR) pada triwulan ketiga tercatat 118,60 persen. [yg/mtr]




@



Resiko Kredit Perbankan Sulut Terkendali