Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Luas Sawah Berkurang, Program Swasembada Beras Terancam Gagal

MANADO BISNIS – Program  Pemprop Sulut untuk menggapai swasembada beras tahun 2012 mendatang, kembali mendatangkan masalah baru.  Penyebabnya  luas lahan sawah di Sulut sendiri  terus menyusut di sepuluh tahun terakhir ini sebesar tiga persen.
Kepala Distanak Sulut Johanes Panelewen (foto : ist)
     
Soal penyusutan lahan sawah ini diakui Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut  Johanes Panelewen.  "Luas lahan kita ada sekitar 55.856 hektar. Dan kami hitung selama 10 tahun luasannya sudah berkurang sekitar tiga persen atau diperkirakan sekitar 1.767 hektar,"  ujarnya pada sejumlah wartawan.

Dikatakannya,  bila dalam sepuluh tahun terjadi pengurangan luas sawah sekitar 1.767 hektar, diperkirakan dalam setahun ada sekitar 176 hektar sawah yang dialihfungsikan bukan untuk bersawah. Penyusutan luas lahan sawah ini kebanyakan dialihfungsikan untuk permukiman. "Alihfungsi lahan untuk permukiman menjadi ancaman utama areal persawahan ini. Bila tidak ada upaya-upaya menghentikan kegiatan seperti ini, dengan sendirinya produksi beras akan berkurang setiap tahunnya," papar Panelewen.

Karena itu harap Panelewen, bupati-walikota bisa bertangung jawab terhadap areal persawahan yang ada di daerahnya. Apalagi, bulan Oktober 2011 lalu, Gubernur  telah menyampaikan kepada bupati/walikota untuk menghentikan alihfungsi lahan. "Kalau kita tidak punya niat menghentikan alih fungsi lahan sawah, di kemudian hari pasti lahan sawah akan habis. Gubernur meminta kepada walikota atau bupati agar tidak ada lagi alih fungsi," katanya.

Dijelaskan Panelewen, pemerintah telah mengeluarkan UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Undang-undang ini adalah sistem dan proses dalam merencanakan dan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan pertanian pangan dan kawasannya secara berkelanjutan. "Semangatnya adalah bagaimana sawah tidak berkurang luasannya dan dapat memertahankan produksinya," terang Panelewen.

Ditambahkannya, semakin meningkatnya jumlah populasi penduduk, perkembangan ekonomi dan industri, mengakibatkan terjadinya degradasi, alih fungsi lahan pertanian pangan dan telah mengancam daya dukung. "Kami sudah surati kepada pemerintah kabupaten dan kota untuk tetap memertahankan luas lahan. Sekarang ini tinggal bagaimana mereka menindaklanjutinya," paparnya. (yg/mtr)


@



Luas Sawah Berkurang, Program Swasembada Beras Terancam Gagal