![]() |
Promo IT Center, sejumlah warga mengaku tertipu (foto : ist) |
Penegasan ini disampaikan langsung Ketua YLKI Sulut Aldy Lumingkewas, Minggu (13/11) lalu. “Kami rencana akan melakukan gugatan ke Polda Sulut terhadap manajemen IT Center besok hari (hari ini),” ujarnya.
Dikatakan Lumingkewas, YLKI Sulut akan menggandeng relawan lawyer untuk konsumen, ketika akan mendatangi markas Polda Sulut untuk memasukkan gugatan tersebut. “Kami gugat karena IT Center Manado telah melakukan penyebaran melalui iklan yang belakangan bohong,” tegas Lumingkewas.
Perbuatan yang dilakukan IT Center Manado tersebut, lanjut dia, sudah jelas melanggar Undang-undang Nomor 8 tahun 1999, tentang perlindungan konsumen, dengan pelanggaran pidana dan perdata sangat jelas. “Sanksinya pun, seperti ganti rugi, jika ada pihak yang merasa dirugikan, penyegelan toko dan kurungan badan,” paparnya.
Bahkan dikatakan Lumingkewas, YLKI Sulut bersama lawyer untuk konsumen, bukan hanya melakukan gugatan ke aparat hukum, tapi juga alan mengajukan penutupan terhadap toko yang menjual sebagian besar handphone tersebut. “Ini juga menjadi pelajaran bagi pusat-pusat perbelanjaan lain di Kota Manado, agar ketika melakukan promo harga murah harus sesuai, jangan justu membuat konsumen merasa tertipu,” papar Lumingkewas.
Pihak IT Center sendiri, membantah jika sudah melakukan penipuan terhadap ribuan konsumen Sulut. “Kami tidak menipu dalam iklan itu disampaikan dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Disaat barang-barang dijual pembeli sudah banyak sekali, sehingga mengambil kebijakan barang-barang dilelang,” ujar Humas IT Center Manado Hendrik Mantik.
Sebagaimana diketahui, Jumat lalu pameran handphone yang digelar IT Centre, ricuh dan membuat seorang pengunjung luka-luka. Hal ini dipicu karena ribuan konsumen merasa tertipu dengan promo yang disampaikan pihak IT Center tersebut melalui brosur dan iklan di media massa. Di brosur tersebut tidak dijelaskan pembelian harus menggunakan kartu kredit dan dijual secara lelang. Warga yang sudah berdesak-desakan pun dari pagi hari merasa kecewa.
"Saya kecewa karena sudah sejak pagi berdesak-desakan untuk membeli handphone. Harga yang dijanjikan dalam brosus tidak sama dengan brosur yang disebarkan. Saya tertipu," jelas Ika, salah satu pengunjung asal Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel). (yg/mtr)
@
Tagged @ umum