MANADO BISNIS - Ketua Masyararat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) Sukmandaru Prihatmoko mengatakan Sulawesi Utara (Sulut) cenderung memiliki kandungan emas yang banyak.
"Tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan pulau lainnya. Kalau Sulawesi Utara lebih ke mineral emas. Sedangkan mineral jenis tembaga lebih mengarah ke barat Gorontalo. Begitupun dengan Bolaang Mongondouw, lebih ke mineral emas," ujar Prihatmoko di sela-sela "Sulawesi Mineral Resosurces Seminar" yang gelar di Hotel Peninsula, di Manado.
Dikatakannya, tipe mineral di Pulau Sulawesi berbeda dengan Pulau Kalimantan yang kebanyakan adalah mineral batu bara. Dan di Kabupaten Minahasa, belum ditemukan adanya kandungan batu bara. "Karena itu dalam seminar ini akan mendokumentasikan semua sumberdaya mineral yang ada di Sulawesi. Hasil dokumentasi ini akan diserahkan ke pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral," katanya.
Dia berharap, pemerintah sedikit memberikan kelonggaran dalam pengurusan perizinan. Dia mencontohkan pengurusan izin ekspolorasi di kawasan hutan. Dua perizinan yang dikeluarkan sekaligus yaitu izin melakukan eksplorasi dan izin dari kehutanan.
Hanya saja kata Prihatmoko, sebelum melakukan eksplorasi izinnya lebih dulu habis karena izin dari kehutanan agak belakangan dan lama diterbitkan. "Izin ekplorasi selama dua tahun. Cukup lama juga baru izin kehutanan terbit, kira-kira dua tahun. Nah, artinya sebelum izin eksplorasi digunakan, sudah harus diperpanjang lagi, karena habis masanya. Kami sangat berharap ada perhatian pemerintah dalam hal-hal seperti itu," ungkapnya.
Di sisi lain, bila perusahan sudah melakukan eksploitasi, kebutuhan masyarakat sekitar tambang harus diperhatikan. Namun sebelum diberikan bantuan, terlebih dulu dilakukan survei apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. "Community Social Responsibility" (CSR), menjadi kewajiban perusahan diberikan kepada masyarakat. Bisa saja untuk air bersih, sekolah, atau prasarana lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat," paparnya. (yg/mtr)
@
Tagged @ umum