![]() |
Kelapa komoditi unggulan Sulut (foto : ist) |
Hal ini pun diakui Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan. "Ekspor tepung kelapa Sulut sebanyak 25 ton ke Perancis pada akhir Desember 2011 mampu mendatangkan devisa sebanyak 51.250 dolar Amerika Serikat(AS) bagi Sulut," ujarnya.
Dikatakannya, Perancis merupakan negara pembeli baru untuk tepung kelapa, ini menggembirakan di tengah ancaman krisis keuangan Eropa yang sedang melanda kawasan tersebut. "Terbukanya ekspor ke Perancis, membuka komoditas unggulan daerah ini mampu merambah ke lebih banyak negara termasuk di kawasan Eropa di tahun mendatang," tandas Parengkuan.
Perancis dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak pernah menerima pasokan tepung kelapa Sulut, karena itu realisasi ekspor pada akhir Desember ini, diharapkan akan lebih memacu ekspor di tahun mendatang. Tepung kelapa sendiri merupakan salah satu produk turunan kelapa atau integrated coconut yang tercatat paling laris, karena diminati berbagai negara di dunia.
"Pembeli tepung kelapa Sulut selain berasal dari negara Eropa, juga dari Asia, Amerika, Afrika, Australia dan Selandia, dengan kuantitas pengiriman dari tahun ke tahun menunjukkan tren peningkatan," paparnya.
Hal ini pun dibuktikan pada bulan sebelumnya, berhasil mengekspor 139,5 ton dengan nilai sebesar 338.593 dollar Amerika Serikat. Menurut Parengkuan, perolehan devisa sebesar itu atas ekspor ke Ciprus sebanyak 12,5 ton senilai 28.437 dollar Amerika Serikat. Kemudian ke Belanda senilai 32.435 dollar sebanyak 13 ton dank e Polandia sebanyak 25 ton, senilai 62.250 dollar.
"Ada pula ke Serbia sebanyak 13 ton dengan nilai 32.435 dollar dan Afrika sebanyak 76 ton atau senilai 183 ribu dollar," papar Parengkuan.
Ditambahkannya, kualitas hasil olahan pabrik tepung kelapa daerah ini yang sudah mampu memenuhi standar internasional, menjadi salah satu faktor pendorong sehingga permintaan komoditas tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar