![]() |
Nelayan mengolah rumput laut (foto : ist) |
"Dipilihnya Sulut sebagai kawasan industrialisasi rumput laut ditetapkan Kementerian Kelautan Perikanan RI, karena potensi daerah ini yang sangat besar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Happy Korah.
Dikatakannya, budidaya rumput laut di Sulut berkembang baik di 15 kabupaten/kota, ini kemungkinan menjadi pertimbangan pemerintah sehingga menetapkan Sulut sebagai pusat percontohan industrialisasi rumput laut 2012.
"Kabupaten Minahasa Utara (Minut), dimana budidaya rumput laut berhasil dikembangkan secara luas, akan menjadi pusat percontohan industrialisasi rumput laut di Provinsi Sulut," ujar Korah.
Dengan ditetapkannya daerah ini sebagai percontohan industrialisasi rumput laut nasional, lanjut dia, maka akan digenjot berbagai program mulai dari hulu hingga hilir. "Guna mendorong program percontohan rumput laut ini, maka pemerintah melalui dana tugas pembantuan mendapatkan alokasi Rp1,3 miliar dan alokasi pengembangan kawasan mina pedesaan Rp6,5 miliar, ditambah dana lain yang dialokasikan pada anggaran kabupaten/kota," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Budidaya DKP Sulut, Erni Tumundo mengatakan, untuk mendukung program peningkatan industrialisasi rumput laut, dilaksanaan dua kegiatan besar yakni pengembangan mina pedesaan dan pengembangan kawasan minapolitan. "Dua kegiatan ini diharapkan memberikan sumbangsih untuk pencapaian target produksi rumput laut," paparnya.
Ditambahkan Korah, program mina pedesaan dialokasikan di 15 kabupaten/kota, termasuk diantaranya Kabupaten Minahasa Utara(Minut) yang merupakan percontohan industrialisasi rumput laut nasional. [yg/mtr]
@
Tagged @ wirausaha