![]() |
Warga miskis (foto : ist) |
Hal ini dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik(BPS) Sulut, Dantes Simbolon. “Meskipun tingkat kemiskinan Sulut mengalami penurunan 0,05 persen menjadi 8,46 persen pada September dibandingkan Maret 2011 namun Sulut masih memiliki 194,72 ribu jiwa penduduk miskin,” ujarnya.
Maret 2011, menurut Simbolon, tingkat kemiskinan Sulut masih mencapai 8,51 persen, tetapi pada bulan September turun menjadi 8,46 persen. Dengan penurunan angka kemiskinan menjadi 8,46 persen, maka penduduk yang masuk kategori miskin di Sulut menjadi 194,72 ribu jiwa. Tingkat kemiskinan ini masih lebih tinggi terjadi di kawasan pedesaan dibanding perkotaan. "Di pedesaan angka kemiskinan 9,25 persen mencapai 116,58 ribu jiwa, sedangkan di kawasan perkotaan mencapai 7,51 persen dengan 78,14 ribu jiwa," papar Simbolon.
Lebih lanjut dikatakannya, kendati angka kemiskinan di pedesaan masih lebih tinggi dari perkotaan, tetapi dari sisi laju penurunan kemiskinan, justru kawasan pedesaan lebih baik. "Posisi Maret-September 2011 di kawasan perkotaan, terjadi penambahan penduduk miskin sebanyak 900 jiwa, sebaliknya di kawasan pedesaan terjadi 1,1 juta jiwa," katanya.
Kinerja pengentasan kemiskinan, lanjut Simbolon, membaik secara keseluruhan, tetapi sisi kualitas terlihat hal yang mencemaskan. "Indeks kedalaman kemiskinan (P1) maupun indeks keparahan kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan, hal ini mengindikasikan rata-rata kemampuan konsumsi penduduk miskin semakin menurun menjauh di bawah garis kemiskinan, serta tidak ada perbaikan pemerataan di antara penduduk, malah makin terlihat ketimpangan antara penduduk miskin satu dengan lainnya,” ungkap Simbolon. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum