MANADO BISNIS – Data PT Jasa Raharja Sulut, selama tahun 2011 lalu klaim meninggal dunia masih terbesar santunannya, yakni mencapai Rp 15,1 miliar, dengan jumlah korban sebanyak 608 orang.
Demikian dikatakan Humas PT Jasa Raharja Sulut Max Rindu. “Perbandingannya dengan tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan karena di tahun 2010 itu santunanya yang dibayarkan untuk meninggal dunia hanya Rp 12,5 miliar dengan korban 469 orang,” tandasnya.
Dijelaskannya, jumlah klaim meninggal dunia tersebut terbesar Kantor Cabang Rp 7,01 miliar dengan korban sebanyak 293 orang, disusul perwakilan Gorontalo mencapai Rp 3,2 miliar dengan korban sebanyak 129 orang, kemudian perwakilan Kotamobagu Rp 2,7 miliar dengan korban 103 orang. “Sedangkan yang terkecil adalah perwakilan Ternate mencapai Rp 2,1 miliar dengan korban 83 orang,” tandasnya.
Untuk klaim luka-luka, lanjut Rindu, santunannya mencapai Rp 5,5 miliar dengan korban sebanyak 1.304 orang. Dibandingkan dengan tahun 2010, mengalami kenaikan tipis karena di tahun tersebut santunannya hanya Rp 5,06 miliar dengan korban sebanyak 1.303 orang. “Sedangkan cacat tetap klaim tahun 2011 lalu mencapai Rp 1,04 miliar dengan korban 138 orang, perbandingannya dengan 2010 hanya Rp 848,1 juta dengan korban sebanyak 108 orang,” papar Rindu.
Lebih lanjut diutarakannya, khusus biaya penguburan di tahun 2011 lalu mencapai Rp 12 juta dengan korban 6 orang. “Namun giliran dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan, karena ditahun 2010 tersebut santunannya mencapai Rp 14 juta dengan korban sama 6 orang,” ungkap Rindu.
Ditambahkannya, jumlah santunan di tahun 2011 tersebut mulai dari meninggal dunia, lula-luka, cacat tetap dan biaya penguburan mencapai Rp 21,7 miliar. Jumlah ini pun tercatat melampaui target anggaran, karena anggaran yang disediakan PT Jasa Raharja Sulut hanya Rp 21,3 miliar. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum