 |
| Kantor Pertamina Manado (foto : ist) |
Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah mengatakan untuk BBM jenis bensin yang mengalami kenaikan paling tinggi yakni 6,16 persen, sebesar Rp450 per liter sehingga menjadi Rp7.750 per liter. "Untuk premium kontraktor jalan dan transportasi menjadi Rp8.935,75 per liter, untuk kehutanan dan pertambangan Rp8.897 per liter serta premium industri umum menjadi Rp8.614,75 per liter," ujarnya.
Dikatakan Irwansyah, BBM industri jenis solar juga mengalami kenaikan 2,67 persen yakni sebesar Rp225 sehingga menjadi Rp8.650 per liter. "Solar yang diperuntukkan bagi kontraktor jalan dan transportasi menjadi Rp9.973,45 per liter, untuk kehutanan dan pertambangan menjadi Rp9.930,20 per liter serta industri umum menjadi Rp9.615,17 per liter," ungkapnya.
Sedangkan untuk jenis minyak tanah, lanjut dia, mengalami kenaikan 1,20 persen atau sebesar Rp100 menjadi Rp8.400 per liter, sehingga harga minyak tanah setelah diberi pajak sebesar Rp9.265 per liter. "Harga BBM keekonomian tersebut selalu berfluktuasi, yakni mengikuti harga minyak dunia yakni MOPS Singapura," jelasnya.
Lebih lanjut diutarakan Irwansyah, untuk harga BBM industri tersebut dari harga pokok telah ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen, PBBKB serta PPH 22. Adanya kenaikan harga keekonomian BBM tersebut, tidak terlalu berdampak pada industri di Sulut, karena gerakan harga relatif kecil setiap bulan. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
