![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan (foto : ist) |
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan. “Negara yang membeli ikan kaleng Sulut, sebagian besar adalah Jepang, kemudian Amerika Serikat dan negara-negara Asia lainnya,” ujarnya.
Pabrikan ikan keleng di Sulut, lanjut Parengkuan, kebanyakan di Kota Bitung, dengan memproduksi setiap harinya mencapai puluhan ton. “Ikan-ikan ini ada yang sudah siap dimakan, ada juga yang akan diolah kembali, sesuai dengan pesanan sejumlah negara,” paparnya.
Di pihak lain, menurut Parengkuan, realisasi ekspor Sulut tahun 2011 lalu mencapai 842,8 juta dolar AS, atau mengalami peningkatan 43,64 persen dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya 586,7 juta dolar AS.
“Dilihat dari volumenya ekspor tahun 2011 lalu mencapai 658,2 juta kilogram (kg). Hal ini pun menunjukkan peningkatan, karena tahun sebelumnya volumenya hanya 581,2 juta kg.” papar Parengkuan.
Diutarakannya, realiasai ekspor di tahun 2011 lalu, paling besar nilainya terjadi di bulan April yang mencapai 105,6 juta dolar AS, dengan volume 65,5 juta kg. Sedangkan paling kecil realisasinya di bulan Desember hanya 1,4 juta dolar AS, dengan volume 739 ribu kg. “Namun di bulan Desember 2011 masih ada sejumlah komoditas ekspor yang belum dihitung,” tandas Parengkuan.
Akan halnya negara-negara tujuan ekspor, menurut dia, di antaranya, Amerika Serikat (AS), Belanda, China, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Filipina, Meksiko, Italia dan Vietnam. “Dari sejumlah negara-negara tujuan ekspor tersebut, paling banyak adalah Amerika Serikat menguasai 26,73 persen. Nilainya mencapai 225,2 juta dolar AS, dengan volume 134,3 juta kg,” jelasnya. [yg/mtr}
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar