MANADO BISNIS – Pada pekan ketiga bulan Januari berjalan ini, Sulut kembali mengekspor tepung kelapa ke Rusia dan Jerman sebanyak 39,2 ton.
"Ekspor ke Jerman sebanyak 13,2 ton mampu mendatangkan devisa sebesar 24.700 dolar Amerika Serikat, sementara ekspor ke Rusia sebanyak 26 ton senilai 29.640 dolar AS,"kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, dua negara tersebut masuk kategori pasar non tradisional. Namun mampu dioptimalkan pelaku usaha di daerah ini sehingga berkembang, yang ditandai dengan permintaan pembeli dari negara tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun.
"Pemerintah daerah akan terus mendorong optimalisasi pasar Rusia dan Jerman dalam upaya mendorong pertumbuhan ekspor lebih tinggi pada tahun 2012 ini," tandasnya.
Pengembangan pasar Rusia, lanjut Parengkuan, sudah dioptimalkan pemerintah propinsi dengan kunjungan Gubernur Sulut ke negara tersebut tahun 2011. "Gubernur Sulut Sinyo H Sarundajang melakukan kunjungan ke Rusia tahun lalu, dengan tujuan menggali kerja sama ekonomi, perdagangan dan pariwisata yang lebih erat dengan Rusia, dan ekspor yang semakin kontinu hingga awal tahun ini, merupakan hasilnya," katanya.
Tepung kelapa sendiri, merupakan komoditas unggulan sulut yang menempati ranking kelima sebagai penyumbang devisa terbesar bagi daerah ini pada 2011.
"Volume tepung kelapa yang dikirim ke berbagai negara sebanyak 11.835,83 ton mampu hasilkan devisa sebesar 28,28 juta dolar AS," ungkap Parengkuan. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar