![]() |
Kain bentenan produksi Sulut (foto : ist) |
Hal ini diakui Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan Industri Kecil Menengah(FPIKM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Nico Rambitan. "Sebelum diikutsertakan pada peragaan kain tenun nasional, terlebih dulu akan diseleksi apakah kedua-dua kain tenun tersebut layak, karena kriteria penilaiannya ada sentuhan motif modern," terangnya.
Sentuhan motif yang menarik, menurut Rambitan sangat penting, karena tidak menutup kemungkinan kedua jenis kain tenun khas Sulut tersebut dipasarkan secara nasional. "Melalui peragaan yang akan diikuti peserta dari semua daerah di Indonesia, maka kain tenun khas Sulut tersebut sudah diperkenalkan kepada pasaran luas," tandasnya,
Dengan kehadiran kain tenun Bentenan dan Pinabetengen pada peragaan nasional tenun tersebut, diyakininya, akan menjadi pengakuan kedua jenis kain tersebut sebagai khas Sulut. “Peragaan kain tenun khas daerah tersebut, dilaksanakan bertepatan dengan rapat kerja nasional Dekranas yang akan berlangsung di Jakarta akhir bulan ini,” ungkap Rambitan.
Ditambahkannya, kain tenun Bentenan dan Pinabetengan, merupakan dua jenis kain khas Sulut yang sudah semakin dikenal masyarakat dan saat ini telah dijahit menjadi berbagai jenis pakaian indah dan menarik. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
Tagged @ wirausaha