 |
| Kadis Pertanian Sulut Johanes Panelewen (foto : ist) |
“Dari potensi lahan kering 480 ribu hektar yang termanfaatkan baru sekitar 30 hingga 40 persen, selebihnya masih dibiarkan terlantar,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Johanis Panelewen.
Dikatakannya, lahan kering merupakan peluang untuk dikembangkan lebih luas di Sulut, karena itu mulai tahun ini akan lebih didorong pemanfaatan lahan tersebut. “Guna mendorong produksi pertanian pada areal lahan kering, maka pemerintah daerah menyiapkan berbagai fasilitas bantuan kepada petani mulai dari benih varietas unggulan serta pupuk,” ujarnya.
Bantuan kepada petani tersebut, baik yang bersumber dari APBN, maupun dari anggaran pendapatan dan belanja daerah(APBD) Propinsi Sulut hingga kabupaten/kota. “Lahan kering tersebut, berpotensi dikembangkan menghasilkan berbagai jenis bahan pangan baik beras, jagung, kentang, bawang, cabai dan lainnya,” ungkapnya.
Indeks pertanaman termasuk di lahan kering, lanjut Panelewen, akan terus didorong sehingga semakin baik, dengan demikian mampu mendukung ketahanan pangan Sulut ke depan. Peningkatan ketahanan pangan Sulut sendiri menjadi sasaran pemerintah yang terus diupayakan, untuk itu pemerintah daerah mencanangkan program catur strategi produksi mulai tahun 2012.
“Catur strategi produksi terdiri, peningkatan produktivitas, perluasan areal dan optimasi lahan, penurunan konsumsi beras dan pengembangan diversifikasi pangan, serta peningkatan manajemen,” paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum
