![]() |
Cuaca ekstrim membuat nelayan tak melaut (foto : ist) |
Hal ini katakana Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, Joy Korah."Banyak nelayan yang tidak melaut karena takut gelombang besar menghantam mereka saat melaut, ini berpengaruh pada produksi ikan nelayan turun berkisar 40 persen," ujarnya.
Dikatakan Korah, akibat produksi ikan mengalami penurunan, maka berdampak harga ikan di pasaran mengalami kenaikan tajam. "Ini hukum pasar, permintaan ikan oleh masyarakat tinggi sementara di sisi suplai terbatas stoknya, karena itu harga melonjak tajam," ungkapnya.
Kendati harga ikan menjadi sangat mahal, tetapi menurut Korah, kondisi ini masih lebih diinginkan ketimbang hilangnya nyawa nelayan hanya gara-gara memaksakan diri melaut pada kondisi alam tidak bersahabat. "DKP selalu meminta nelayan untuk mencermati kondisi perairan laut, kalau membahayakan keselamatan, supaya jangan melaut, dan ternyata hal ini ditaati nelayan terbukti banyak yang mengurungkan diri menangkap ikan," tandasnya.
Meskipun produksi perikanan tangkap mengalami penurunan, menurut dia, masih optimistis secara total produksi perikanan Sulut mengalami pertumbuhan."Perikanan budidaya berkembang cukup baik, ini menjadi andalan mendorong produksi perikanan Sulut tumbuh," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum