![]() |
Petani saat panen padi (foto : ist) |
“Panan kami saat ini sedikit menurun karena hujan, padi yang sudah dipotong terlalu lama di sawah sehingga setelah dijadikan beras bermarna kuning dan berbau. Kalau sudah begitu beras sudah rusak, tak mungkin dijual lagi,” keluh Petrus K, petani asal Kabupaten Minsel.
Ditambahkan Jems, petani asal Minahasa, pemerintah harus melihat persoalan petani, yang sebagian gagal panen akibat curah hujan terlalu tinggi. “Petani sudah rugi, mana aksi dari pemerintah,” sindirnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Sulut merencanakan membantu benih padi gratis kepada 3.236 kelompok tani dalam upaya mendorong peningkatan produksi beras tahun ini. "Bantuan benih padi untuk areal padi non hibrida seluas 48.900 hektare, padi hibrida seluas 10 ribu Ha, dan padi lahan kering 7.000 Ha," kata Kepala Dispertanak Sulut, Johanis Panelewen.
Dikatakannya, bantuan benih padi non hibrida diperkirakan dikelola oleh 1.956 kelompok tani, padi hibrida 1.000 kelompok tani dan padi lahan kering 280 kelompok. Bantuan benih tersebut merupakan bagian dari program peningkatan produksi melalui program areal sekolah lapang (SL). "Program areal sekolah lapang, diharapkan akan mendorong peningkatan produksi sebagai upaya peningkatan produksi padai untuk swasembada beras pangan berkelanjutan," paparnya.
Ditambahkan Panelewen, tahun 2012 ini, Dispertanak Sulut menargetkan peningkatan produksi beras daerah ini tumbuh 7,57 persen. (05) "Peningkatan produksi tumbuh 7,57 persen, sehingga pada akhir tahun ini mampu mencapai 641.385 gabah kering giling(GKG), untuk mencapai hal tersebut, maka pemerintah memprogramkan berbagai bantuan benih dan pupuk kepada petani," bebernya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi