![]() |
Cengkih komoditi perkebunan andalan Sulut (foto : ist) |
Seperti yang diungkapkan Bupati Kabupaten Minahasa, Vreeke Runtu. Menurutnya, pihaknya akan berusaha agar harga cengkih tetap tinggi pada saat panen berlangsung nanti. "Pemerintah Minahasa punya hubungan baik dengan beberapa pabrik rokok besar, yang dikenal sebagai pembeli cengkih, kalau memang harga melorot, kami akan melakukan kerja sama dengan mereka,” ujarnya.
Dikatakan Runtu, PT HM Sampoerna, salah satu pabrik rokok besar di Indonesia pernah melakukan kerja sama dengan pemerintah kabupaten Minahasa. Itulah sebabnya tetap yakin kerja sama tersebut akan berbuah hasil, harga cengkih tetap tinggi. “Saat ini, harga cengkih masih cukup tinggi yakni di kisaran Rp 90 ribu per kilogram, tetapi memang tidak menutup kemungkinan harga tersebut turun dari kisaran tersebut pada saat panen mendatang, sehingga harus ada upaya mengantisipasinya,” paparnya.
Bupati pun meminta petani cengkih di Minahasa dan sekitarnya, untuk menjaga tanaman yang ada agar tetap terawat baik, sehingga dapat memproduksi cengkih dalam jumlah dan kualitas yang optimal. "Cengkih masih tetap menjadi komoditas andalan masyarakat di Minahasa dan Sulut pada umumnya, karena itu petani berharap harga komoditas ini tetap tinggi seperti yang terjadi saat ini," tandasnya.
Kabupaten Minahasa, ditambahkan Runtu, merupakan salah satu daerah produsen cengkih di Sulut dengan produksi dalam kondisi panen raya berkisar 9.000 ton atau sekitar 70 persen dari total produksi cengkih Sulut yang berkisar 12-15 ribu ton saat panen raya berlangsung. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar