Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Elpiji 3 Kg Sulit Dicari di Manado

MANADO BISNIS  – Sejumlah warga Kota Manado mengeluhkan sulitnya mencari elpiji 3 kilogram (kg) yang nota bene disubsidi oleh pemerintah, sebagai pengganti minyak tanah (MT). Bahkan harganya pun terlampau   mahal.

“ Harga eceran elpiji 3 kg di Manado tergolong mahal, karena belum ada HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah provinsi untuk bahan bakar ini,” keluh Ira, ibu rumah tangga yang tinggal di Malalayang II.

Ditambahkan, Merry, warga Tuminting,  mengaku bingung sebab saat mendengarkan sosialisasi dari Pertamina saat itu dikatakan harga gas murah tidak akan lebih dari Rp20 ribu. "Tapi sekarang kami harus membeli dengan harga yang mahal, bahkan lebih dari yang kami perkirakan.  Bukan hanya itu, untuk mendapatkan elpiji harus sampai ke kecamatan lain," ungkapnya.

Dia pun   berharap kesulitan terkait harga elpiji bisa segera terlesaikan, karena sekarang pun harga minyak tanah tidak menentu dan sukar ditemukan sehingga mereka harus menggunakan elpiji.

Di bagian lain,  kenaikan harga elpiji 12  Kg  mencapai rata-rata sebesar 17,98 persen mendorong Kota Manado mengalami inflasi 1,12 persen pada Maret 2012, tertinggi di pulau Sulawesi. "Elpiji non subsidi ukuran 12 Kg  tercatat naik rata-rata 17,98 persen, memberi sumbangsih inflasi sebesar 0,45 persen, angka inflasi paling besar dibanding komoditas lainnya selama Maret 2012," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Dantes Simbolon.

Kenaikan harga elpiji 12 Kg, kata  menurut dia, karena stok tidak mampu penuhi kebutuhan selama Maret 2012, akibatnya harga melonjak hingga Rp175.000 per tabung 12 Kg dan ini mendorong terjadinya inflasi. [yg/mtr]


@



Elpiji 3 Kg Sulit Dicari di Manado