 |
| Kelapa komoditi unggulan Sulut (foto : ist) |
"Ekspor tepung kelapa ke kedua negara tersebut mampu mendatangkan devisa bagi Sulut sebesar 99.671 dolar Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, ekspor tepung kelapa pada awal April 2012 merupakan pertanda komoditas unggulan Sulut tetap diminati pembeli di kawasan Eropa ditengah krisis keuangan global yang melanda negara tersebut. "Krisis keuangan global yang melanda sebagian besar negara di kawasan Eropa berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, tetapi karena komoditas yang dikirim dari Sulut merupakan produk pangan, sehingga tetap mereka cari," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, Rusia dan Austria merupakan pasar non tradisional yang terus menunjukkan perkembangan membanggakan dalam beberapa tahun terakhir ini. "Terutama yang menunjukkan peningkatan tajam yakni pasar Rusia, dimana komoditas yang dikirim ke negara tersebut cenderung meningkat," ungkapnya.
Tim pemerintah provinsi Sulut dipimpin langsung Gubernur Sulut, Sinyo H Sarundajang, menurut Wajong, melakukan kunjungan sekaligus promosi investasi dan perdagangan, dan hasilnya terlihat dengan peningkatan permintaan negara itu. "Pasar non tradisional merupakan sasaran ekspor Sulut ditengah kondisi pelemahan perekonomian global saat ini," tandasnya.
Sementara pasar Austria, kata Wajong, termasuk pasar baru yang berpotensi untuk beberapa komoditas unggulan daerah. "Ada beberapa komoditas unggulan Sulut yang diharapkan dapat menembus pasar Austria, dan diharapkan mulai tahun ini geliatnya mulai terlihat," pungkasnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
