![]() |
Kadis Indag Sulut Sanny Parengkuan (foto : ist) |
Hal ini disampaikan sejumlah warga Sulut. menyikapi kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut. “Beras yang sangat dirasakan kenaikan harganya. Mana tindakan pemerintah untuk menstabilkan harga beras,” ujar Susan, ibu rumah tangga yang tinggal di Malalayang II Kota Manado.
Ditambahkan Irwan, seorang PNS di lingkungan Pemprop Sulut, sebagai PNS golongan II tentunya sangat terbeban atas kenaikan harga bahan pokok. “Otomatis uang blanja kita setiap hari bertambah. Jadi rasanya gaji yang diterima tidak cukup lagi untuk melangsungkan kehidupan,” keluhnya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan, harga bahan kebutuhan pokok naik, bukan karena harga BBM akan naik, tapi juga karena dampak kenaikan gaji PNS. “Lagi pula kenaikan harga masih wajar. Kalau kenaikan harga sudah 10 persen kami akan melakukan operasi pasar,” paparnya.
Dia juga menjelaskan, Pemprop Sulut membentuk posko pemantau harga dan stok bahan kebutuhan pokok, untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak yang direncanakan pemerintah berlaku April 2012.
"Kerja tim pemantau di posko tersebut selain memantau ketersediaan stok di pasaran, juga fluktuasi harga. Tim terbentuk dalam rapat antisipasi kenaikan harga BBM," ujar Parengkuan.
Dikatakannya, tim posko pemantau harga dan stok tersebut terdiri atas pejabat seluruh instansi terkait, termasuk aparat hukum yang akan melakukan pengawasan bahan kebutuhan pokok setiap hari. "Untuk menjamin stok bahan kebutuhan pokok masyarakat tersedia cukup, tim akan melakukan pengawasan ke sejumlah gudang penyimpan bahan pokok milik distributor dan pedagang," janjinya.
Ditambahkan Parengkuan, pemerintah akan bertindak tegas kepada distributor ataupun pedagang yang melakukan penyimpangan menimbun stok di atas rata-rata normal. Hal ini untuk menjamin bahan kebutuhan pokok tersedia cukup di pasaran.
Sekedar diketahui, harga beras saat ini rata-ratanya naik Rp 500 sampai Rp 750 per kilogram (kg). Begitu juga dengan kebutuhan pokok lain, seperti cabe rawit sudah di level Rp 26.000/kg, dari sebelumnya Rp 23.000/kg. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar