![]() |
Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon (foto : ist) |
Menurut Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon, tingkat kesejahteraan petani hortikultura ini turun di Sulut, sebagaimana dilihat pada Nilai Tukar Petani (NTP), yang mana pada bulan Februari 2012 lalu sebesar 101,53 turun menjadi 100,39 pada bulan Maret 2012. “Penurunan ini terjadi sebagai akibat adanya pertumbuhan Ib (harga yang dibayar petani) sebesar 0,26 persen dan It (harga yang diterima petani) turun sebesar 0,87 persen,” ujarnya.
Namun begitu, lanjut Simbolon, jika dilihat dari sisi pengeluaran petani bahwa pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan 0,27 persen, sedangkan pengeluaran untuk BPPBM juga tumbuh sebesar 0,16 persen. Dengan demikian nilai NTP pada sektor ini masih menunjukkan ada kesejahteraan. “Ini dikarenakan NTP-nya masih di atas 100 yang mengindikasikan bahwa secara umum kemampuan daya beli petani hortikultura jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun dasar 2007 silam,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakan Simbolon, secara umum NTP Sulut di semua sektor yang ada, pada Maret 2012 lalu, juga menunjukkan penurunan. Diketahui NTP tersebut melemah ke angka indeks 102,21 atau turun 0,49 persen dibanding bulan Februari. "Februari 2012, NTP Sulut masih mencapai 102,71, tetapi seiring penurunan margin pendapatan petani 0,08 persen, maka NTP turun menjadi 102,21," ujarnya.
Dikatakannya, indeks yang diterima petani Sulut pada Maret 2012 hanya tercatat sebesar 135,65, padahal pada Februari 2012 masih mencapai 135,76. "Di sisi lain, indeks yang dibayar petani atau pengeluaran justru meningkat menjadi 132,73 dibanding Februari yang hanya 132,18," tandas Simbolon. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum