![]() |
Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon (foto : ist) |
Periode Januari-Februari tahun 2011 lalu, menurut Simbolon, ekspor mencapai 749,5 juta dolar AS, sementara ekspor periode sama tahun ini hanya 254,2 juta dolar AS. Sedangkan impor mengalami penurunan dari 144,4 juta dolar menjadi 10,3 juta dolar. “Tetapi karena penurunan ekspor lebih tinggi, maka neraca perdagangan Sulut dengan luar negeri turun cukup tajam,” ungkapnya.
Dijelaskan Simbolon, angka neraca perdagangan tersebut masih memungkinkan mengalami peningkatan, karena ekspor daerah ini diperkirakan akan terus meningkat pada bulan selanjutnya, karena sebagian besar komoditas unggulan daerah ini merupakan produk pangan yang tetap dibutuhkan pasar luar negeri.
“Sebaliknya impor dari berbagai negara, merupakan barang konsumsi yang diperkirakan mengalami penurunan tajam, sebab pemerintah gencar mempromosikan penggunaan produk dalam negeri,” terangnya.
Kendati begitu, lanjut Simbolon, BPS mencatat neraca perdagangan Sulut dengan luar negeri mengalami surplus 243,9 juta dolar AS hingga posisi Februari 2012. "Surplus perdagangan Sulut dengan berbagai luar negeri tersebut terjadi karena ekspor periode Januari-Februari mencapai 254,2 juta dolar AS, sementara impornya hanya 10,3 juta dolar AS," ujarnya.
Terjadinya surplus perdagangan tersebut, ditambahkan Simbolon, berarti lebih banyak komoditas unggulan Sulut yang diekspor ke luar negeri, ketimbang konsumsi masyarakat Sulut terhadap produk yang berasal dari berbagai negara di dunia. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum