Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Pasar Modern di Sulut Dikhawatirkan Rawan Impor Beras Palsu

Beras palsu, terbuat dari plastik, kentang dan ubi jalar
MANADO BISNIS  – Dugaan beras palsu dari China,  yang disebut-sebut berbahan baku plastik dicampur dengan kentang dan ubi jalar,  telah beredar di Sulut kian dikhawatirkan warga sebagai konsumen.

Warga pun meminta Balai POM  dengan instansi terkaitnya,  harus lebih cermat memeriksa di pasar modern atau swalayan, karena diduga pasar modern rawan  melakukan impor beras, mungkin sudah termasuk beras palsu. “Kalau pasar tradisional, biasanya beras dibeli langsung dari petani Sulut, jadi indikasi beredarnya beras plastik  itu kecil,” ujar  Luky S, konsumen beras di Manado.

Ditambahkan Ratna, salah satu pedagang kecil yang menjual nasi campur, di kawasan Boulevard Manado, sangat mendukung jika instansi terkait  melakukan pengawasan secara ketat baik di pasar tradisional, pasar modern, maupun di warung-warung. “Kalau kedapatan langsung diproses hukum. Kalau usaha kami walaupun beras mahal saat ini, tak pernah terpikirkan untuk menipu konsumen dengan menyajikan  nasi dari beras palsu,” akunya.

Sementara itu,  Erni, manager marketing salah satu pasar modern terbesar di Manado  menegaskan,  bahwa selama ini pihaknya menjual beras dari hasil suplier lokal yang ada di Sulut. "Kami ambil berasnya dari suplier lokal," katanya  pada sejumlah wartawan.

Diakuinya juga,  pihaknya selalu mengawasi masuknya beras. Bahkan memperketat pengawasan dengan cara memerika kondisi beras. "Sebelum masuk dan kami jual, ada departemen khusus  yang melakukan kontrol dengan memeriksa seluruh beras," terangnya.

Sebelumnya,  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut mengatakan,  pihaknya sementara melakukan pengawasan karena kemungkinan adanya peredaran beras palsu berbahan plastik dari China di Kota Manado dan kota lainnya di Sulut. "Hal ini akan diawasi secara serius sehingga tidak ada yang dirugikan nanti dengan beras palsu tersebut," kata Parengkuan.

Beras palsu tersebut menurut informasi, lanjut Parengkuan,  berbahan plastik, karena itu pemerintah daerah melakukan langkah antisipatif.  “Masyarakat Sulut pada umumnya merupakan salah satu pengkonsumsi beras cukup tinggi di Indonesia, karena itu sangat berpotensi dimanfaatkan oknum tidak bertanggungjawab dengan memasok beras palsu,” ungkapnya. [yg/mtr]


@



Pasar Modern di Sulut Dikhawatirkan Rawan Impor Beras Palsu