![]() |
Kepala Pertamina Manado Irwansyah (foto : ist) |
Seperti halnya pantauan yang dilakukan di SPBU Malalayang, Jumat (27/04) siang sekitar pukul 11.30 WITA. Petugas SPBU terkesan pilih kasih menjalankan aturan kendaraan plat hitam hanya boleh mengisi premium maksimal Rp 100.000. Sebab saat itu ada konsumen tertentu diperbolehkan mengisi di atas Rp 100.000. Sedangkan konsumen lain tidak diperbolehkan. Lebih parah lagi, yang memberikan kelonggaran aturan tersebut petugas yang memakai kostum hitam (mungkin pengawas SPBU) bukan yang biasanya berkostum merah.
Yan, warga Malalayang II, salah satu konsumen yang melihat hal tersebut langsung menyesalkannya, dan meminta pertamina harus melakukan pengawasan lebih ketat lagi, apalagi saat ini kelangkaan BBM mulai terjadi. “Kalau aturan tidak boleh kendaraan plat hitam mengisi premium di atas Rp 100.000 harus ditegakkan. Jangan konsumen lain diperbolehkan mengisi di atas Rp 100.000, sementara yang lain tidak boleh,” ungkapnya.
Salah satu petugas di SPBU tersebut ketika ditanyai harian ini mengakuinya, kalau ada aturan kendaraan plat hitam hanya boleh mengisi premium maksimal Rp 100.000. “Aturan bagitu no. Itu depe tanggung jawab (maksudnya petugas yang memberikan pengisian premium di atas Rp 100.000),” akunya.
Menanggapi hal ini, Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado Irwansyah mengatakan, pembatasan membeli premium untuk kendaraan plat hitam atau pribadi maksimal Rp 100.000 masih berlaku di Sulut. Itu pun jika terjadi antrian panjang di SPBU. “Kami akan menegur SPBU yang tidak menjalankan aturan tersebut, karena saat ini memang terjadi antrian kendaraan yang sangat panjang di SPBU,” janjinya.
Sebagaimana diketahui, Pertamina mengakui telah mengendalikan penjualan bahan bakar minyak jenis premium sekitar 10 persen di seluruh SPBU di wilayah Sulut. “Pada Maret lalu premium yang didistribusikan berkisar 750 sampai 800 kiloliter (kl) per hari, tetapi mulai pekan ini diturunkan hanya 700 hingga 730 Kl,” ujar Irwansyah.
Dikatakannya, pengendalian penjualan premium harus dilakukan untuk menyesuaikan dengan alokasi anggaran subsidi di APBN 2012. "Penjualan BBM harus dikendalikan agar alokasi tidak melebihi yang sudah ditetapkan," katanya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum