Kepala BI Manado Suhaedi (foto : MANADO BISNIS) |
"Memasuki kuartal kedua tahun 2010 lalu, aset bank syariah belum mencapai sekitar Rp200 miliar, tetapi posisi triwulan pertama 2012 sudah mencapai Rp454 miliar atau tumbuh sekitar 128 persen," kata Pemimpin Bank Indonesia Perwakilan Sulut, Suhaedi.
Perkembangan bank syariah di Manado yang cukup pesat, menurut dia, karena masyarakat Manado dan sekitarnya memandang perbankan ini memberi nilai tambah dan bermanfaat. "Ini menggembirakan, sebab masyarakat Sulut yang terkenal dengan toleransi agama yang sangat tinggi, tidak memandang bank syariah hanya pada agama tertentu saja, tetapi lembaga keuangan yang terbuka bagi seluruh masyarakat," ungkapnya.
Data nasabah bank syariah di Manado dan sekitarnya, lanjut Suhaedi, sebagian besar adalah mereka yang non muslim, ini karena masyarakat daerah ini tidak menganggap bank syariah hanya peruntukkan pada agama tertentu saja. "Prinsipnya bank syariah sebenarnya adalah lembaga keuangan sama dengan bank, hanya saja sistem penerapan perbankan ini, didasarkan pada norma Islam, seperti tidak mengenal istilah bunga, diganti riba, begitu yang lainnya," tandasnya.
Perkembangan tiga bank syariah yang beroperasi di Manado, menurut Suhaedi, dana pihak ketiga(DPK) mencapai Rp195,65 miliar, pembiayaan Rp371,77 miliar. DPK bank syariah di Manado terdiri, giro Rp1,39 miliar, tabungan Rp166,55 miliar dan deposito Rp75,16 miliar. “Sementara pembiayaan yang disalurkan hingga April 2012, terdiri modal kerja Rp260,57 miliar, investasi Rp16,27 miliar dan konsumsi Rp94,93 miliar. Dengan pembiayaan yang mencapai Rp371,77 miliar dibandingkan DPK Rp195,65 miliar, maka ratio FDR bank syariah mencapai 190,57 persen,” ungkapnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ perbankan