"OP beras diputuskan pemerintah, Bulog tinggal jadi pelaksananya saja, tetapi pada intinya Bulog siap, karena stok itu memang ada," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Sulut, Noldy Tumigolung.
Dikatakannya, beras untuk OP tetap disiapkan mengantisipasi berbagai gejolak di pasaran termasuk kenaikan harga tak terkendali. "Sampai saat ini belum menerima permintaan OP beras dari pemerintah daerah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan mengatakan, akan terus mengikuti perkembangan harga beras di pasaran. "Sampai saat ini baru terjadi untuk beras kelas medium seperti jenis Sultan dan Superwin yang telah naik rata-rata sebesar Rp500 per Kilogram(Kg) sehingga harga di pasaran menjadi Rp8.500 dan Rp9.500 per Kg," tandasnya.
Bila pergerakan harga beras tersebut sudah bertahan untuk beberapa pekan, atau telah menimbulkan keresahan di masyarakat, maka pemerintah daerah akan mengajukan operasi pasar. "Pelaksanaan OP beras, harus diperhitungkan dengan matang, sebab jangan sampai kebijakan tersebut dilaksanakan tetapi kurang diminati masyarakat, karena itu kita akan pastikan dulu apakah masyarakat benar-benar butuh kebijakan OP tersebut," ungkap Parengkuan. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar
Tagged @ umum
