![]() |
Kepala BPS Sulut Dantes Simbolon (foto : ist) |
"Tujuh negara Asia yang mampu menjadi penyumbang devisa bagi Sulut yakni China, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand mampu menyumbang devisa sebesar 177,9 juta dolar AS atau 40 persen dari total ekspor kuartal pertama tahun 2012 sebesar 443,2 juta dolar AS," kata Kepala BPS Sulut, Dantes Simbolon.
Dikatakannya, ekspor ketujuh negara Asia tersebut yang mencapai 177,9 juta dolar AS meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Dari ketujuh negara Asia yang menjadi pangsa pasar komoditas unggulan Sulut tersebut, China, Korea Selatan dan Jepang menjadi andalan potensial. "China, Korea Selatan dan Jepang masuk dalam lima besar sebagai penghasil devisa bagi Sulut dengan total ekspor hingga kuartal pertama tahun ini mencapai 144,9 juta dolar AS," ungkapnya.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Hanny Wajong, peningkatan ekspor ke kawasan Asia merupakan keinginan pemerintah daerah untuk memanfaatkan pasar non tradisional. "Pasar Asia sebagian besar merupakan pasar non tradisional yang justru sangat potensial ditengah krisis keuangan melanda negara di kawasan Eropa dan Amerika," terangnya.
Komoditas unggulan daerah ini yang berghasil masuk ke pasar Asia, diantaranya minyak kelapa kasar atau crude coconut oil (CCO), minyak goreng, tepung kelapa dan produk perikanan. "Produk yang dihasilkan Sulut sebagian besar diantaranya merupakan produk pangan yang tetap dicari pasar, karena itu optimistis akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang," pungkas Wajong. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar