MAMADO BISNIS – Menghadapi bulan suci Ramadhan, stok minyak goreng di Sulut mencukupi, karena produksi sejumlah pabrik minyak goreng (migor) di daerah itu dilakukan secara optimal. "Ada empat pabrik minyak goreng di Sulut, semuanya hingga kini berproduksi maksimal, karena itu kebutuhan 150 ton per hari, tetap tercukupi," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, keempat pabrik minyak goreng yang mampu menyuplai kebutuhan masyarakat Sulut yakni PT Ivomas Pratama (Bimoli Grup), PT Multi Nabati Sulawesi, PT Agro Makmur Raya, dan PT Cargill. Produksi keempat pabrik tersebut berkisar 1.500 ton per hari, 10 persen diantaranya untuk kebutuhan masyarakat Sulut, selebihnya dipasok ke daerah lain di Indonesia. "Dengan produksi keempat pabrik tersebut, maka bagi Sulut persediaan minyak goreng tidak menjadi masalah, ketersediaannya selalu tercukupi," tandasnya.
Ditambahkan Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Feby Karambut, kendati dari sisi stok tidak menimbulkan masalah, tetapi soal harga jual produk tersebut tetap bergantung pada perkembangan harga di pasar internasional. "Harga minyak goreng di Sulut mengikuti patokan internasional khususnya Crude Palm Oil(CPO), ketika harga turun maka minyak goreng pun akan turun, begitu sebaliknya, saat harganya melonjak, maka harga jual produk tersebut akan terkontraksi," terangnya. Diketahui, saat ini harga minyak goreng jenis curah di pasaran Manado stabil di kisaran Rp11 ribu per kilogram.[yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar