![]() |
Produk Cina, banyak terdapat di Sulut |
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sulut, Dantes Simbolon mengatakan, China menguasai 30 persen impor, kemudian menyusul Malaysia 19,5 persen dan Thailand 17,8 persen. "Impor bahan kebutuhan dari China pada semester pertama tahun 2012 tercatat sebesar 20,8 juta dolar AS, menguasai 30 persen impor Sulut pada periode tersebut 67,5 juta dolar AS," ujarnya.
Dengan capaian 20,8 juta dolar AS pada semester pertama 2012 tersebut, maka dibandingkan impor negara dari Tirai Bambu tersebut pada tahun sebelumnya mengalami kenaikan tajam 192,9 persen.
Selain China, negara lain yang cukup dominan sebagai pemasok bahan kebutuhan masyarakat Sulut yakni Malaysia 13,2 juta dolar AS (19,5 persen), Thailand 12 juta dolar AS (17,8 persen) dan Australia 8 juta dolar AS (11,8 persen). “Capaian nilai impor Malaysia sebesar 13,2 juta dolar AS tersebut, mengalami pertumbuhan tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5,7 juta dolar AS,” ungkap Simbolon.
Kenaikan juga terjadi untuk impor dari Thailand ke Sulut, menurut dia, dari angka capaian tahun lalu hanya 0,4 juta dolar AS menjadi 12 juta dolar AS, demikian juga impor Australia dari 7,8 menjadi 8 juta dolar AS. “Sementara impor Jepang yang tahun lalu mencapai 18,2 juta dolar AS, pada tahun 2012 ini melorot tajam menjadi hanya 2 juta dolar AS,” terang Simbolon.
Lima negara lainnya yang menjadi pengimpor bagi Sulut pada semester pertama tahun 2012 yakni Taiwan 2,5 juta dolar AS, Singapura 19, Finlandia 1,8 juta dolar AS, Filipina 1,4 juta dolar AS dan Jerman 1,1 juta dolar AS. “Produk yang diimpor dari berbagai negara ke Sulut, umumnya terdiri tiga jenis yakni barang modal yang mencapai 55,29 persen, disusul bahan baku penolong 25,91 persen, dan barang konsumsi hanya 18,8 persen,” paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ pasar