MANADO BISNIS - Dinas Perhubungan, komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sulut mengaku dilematis untuk melakukan peremajaan angkutan umum/angkutan kota (angkot).
![]() |
Angkutan Kota di Manado |
Menurut Kepala Dishubkominfo Parlindungan Tampubolon, peremajaan kendaraan angkutan kota di Kota Manado, belum bisa dilaksanakan karena pertimbangan kemanusiaan. “Di satu sisi peremajaan kendaraan sudah harus dilaksanakan akibat umur operasi sudah tua. Tapi sisi lainnya ketika langkah itu dilakukan, banyak yang akan kehilangan pekerjaan apakah itu sopir atau pemilik kendaraan,” ujarnya.
Dia mengatakan, apabila peremajaan kendaraan angkutan massal dilakukan, akan memberi dampak kepada baiknya kwalitas udara di masing-masing kabupaten atau kota, dan menghindarkan warga dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). “Tapi itu kendalanya, masih ada yang menolak kalau dilakukan peremajaan. Walaupun memang rencana ke arah itu sudah lama kami pikirkan,” paparnya.
Beroperasinya kendaraan zuzuki ataupun daihatsu dengan umur operasi yang dikategorikan tua, lanjut dia, secara alamiah akan tergantikan dengan beroperasinya kendaraan mikrolet yang memiliki jok yang lebih empuk, lebih leluasa dan lebih nyaman.
Meski demikian menurut dia, ke depan harus dipikirkan ada investor yang mau menanamkan investasinya untuk pengadaan kendaraan umum yang lebih baru, dengan jumlah jok lebih banyak, dan pada selang waktu tertentu kendaraan tersebut akan menjadi milik sopir yang secara terus-menerus membawa kendaraan tersebut. “Mudah-mudahan ada investor yang mau. Sehingga secara perlahan mulai mengganti kendaraan yang sudah tua umur operasinya. Dan sisi lain tetap menjaga agar sopir tidak kehilangan pekerjaan. Kami masih mencari investor dan berkoordinasi dengan kabupaten atau kota,” pungkasnya. [yg/mtr/ant]
@
Tagged @ umum