Lowongan Kerja, mencari informasi kerja

Contact online

Lagi, Petani Sulut Khawatir Panen Cengkih Gagal


MANADO BISNIS  – Musim penghujan yang  mulai turun setiap hari ini di Sulut, membuat sejumlah  petani cengkih  mengkhawatirkan  berpotensi menggagalkan panen raya cengkih yang diperkirakan terjadi tahun depan.

"Saat ini merupakan masa penentuan apakah panen raya cengkih jadi tahun depan atau tidak. Jika hujan turun melebihi normal, maka bakal buah akan kembali menjadi daun dan ini berarti terjadi kegagalan panen," kata Paul M, salah seorang petani cengkih di Kecamatan Tombulu, Minahasa.

Paul mengatakan, para petani di banyak daerah Minahasa dan kawasan lainnya di Sulut, biasanya memastikan terjadi panen raya pada bulan Desember. "Pada bulan Desember, akan tampak tanda pembuahan yang lebih dikenal dengan sebutan kuku tikus oleh masyarakat setempat,"  ujarnya.

Ujung dahan pohon cengkih,  lanjut dia, akan terbentuk kuku tikus yang nanti pada bulan selanjutnya akan membentuk buah cengkih sehingga tinggal menunggu masak kemudian dapat dipanen beberapa bulan kemudian."Tanaman cengkih secara normal dapat menghasilkan buah setahun sekali, sementara untuk panen raya trennya setiap dua tahun sekali," ungkapnya.

Bernardinus Rawung, petani lainnya di Minahasa mengatakan,  kendati panen cengkih berlangsung sekali dalam setahun, tetapi tetap menjadi andalan petani dalam memperoleh pendapatan.
Sekedar diketahui, produksi cengkih Sulut dalam kondisi panen raya berkisar 15 ribu ton, sementara harga jual cengkih di pasaran Manado dan sekitarnya saat ini terbilang cukup tinggi yakni berkisar Rp113 ribu per Kg. [yg/mtr]




@



Lagi, Petani Sulut Khawatir Panen Cengkih Gagal