MANADO BISNIS – Masyarakat di Sulut terlebih yang akan merayakan natal, kebutuhan gulanya diperkirakan mencapai 8.000 ton atau mengalami kenaikan 100 persen.
"Kebutuhan gula jelang Natal tahun ini diperkirakan mencapai 8.000 ton, meningkat dibandingkan kebutuhan normal hanya berkisar 4.000 ton," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan.
Dikatakannya, peningkatan kebutuhan gula masyarakat Sulut jelang Natal, terutama karena semakin banyak masyarakat yang menyiapkan berbagai jenis kue untuk dihidangkan saat rayakan Natal dan Tahun Baru. "Jumlah penduduk Sulut dari tahun ke tahun terus bertambah, karena itu kami perkirakan terjadi peningkatan permintaan tahun ini, dengan prediksi mencapai 8.000 ton," tandasnya.
Dari perkiraan stok tersebut, lanjut Parengkuan, sudah termasuk dengan permintaan dari daerah tetangga Sulut terutama Ternate Provinsi Maluku Utara(Malut) dan sekitarnya.
Sementara itu. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Feby Karambut mengatakan, pemenuhan komoditas gula masyarakat Sulut dipenuhi semuanya dari antarpulau dari daerah yang selama ini jadi produsen gula.
"Gula yang dipasarkan kepada masyarakat Manado dipasok dari Sulawesi Selatan, Lampung, Gorontalo dan beberapa kawasan yang menjadi produsen gula di pulau Jawa," ungkapnya. Kendati diperkirakan kebutuhan gula tahun ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu, tetapi Disperindag Sulut menjamin menjelang Natal dan Tahun Baru tahun ini tidak bakal terjadi kelangkaan gula. "Pasokan gula memasuki akhir November 2012 ini berlangsung lancar, dan kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Desember, terutama menyusul adanya jaminan dari distributor gula yang akan tetap memasok sesuai perkiraan peningkatan kebutuhan masyarakat," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi