MANADO BISNIS – Menjelang natal dan tahun baru, pihak pertamina diminta menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Pasalnya, akan terjadi lonjakan penggunaannya, saat umut Kristen merayakan hari raya keagamaan tersebut.
![]() |
Kantor Pertamina Sulut |
"Kami sudah telepon ke Pertamina dan mengingatkan agar jangan terjadi kelangkaan minyak atau gas menjelang hari raya. Apalagi penggunaan migas diperkirakan akan meningkat," kata Wakil Gubernur Sulut Djouhari Kansil.
Dia mengatakan, dampak yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat adalah terjadi antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di masing-masing kabupaten dan kota. Selain itu, warga akan mengalami kesulitan mendapatkan epliji tiga kilogram, karena di pangkalan ataupun pengecer mengalami kekosongan. "Migas harus terdistribusi baik. Jangan sampai terjadi kelangkaan solar, premium di SPBU dan elpiji. Kami juga mengingatkan agar isi elpiji sesuai takaran, jangan sampai kurang dari tiga kilogram," ujarnya.
Dia mengatakan, dalam rangka pengamanan distribusi bahan bakar minyak, Pertamina dapat melakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian sehingga pola disribusinya berjalan lancar dan bisa dinikmati semua konsumen. "Pertamina juga harus melakukan pembinaan kepada SPBU nakal yang memberikan pelayanan menggunakan galon," katanya.
Menurut dia, ada indikasi kendaraan tertentu sengaja memodifikasi tangki menjadi lebih besar, sehingga mengisi BBM dalam jumlah yang lebih banyak. "Biasanya seorang petugas SPBU tahu persis berapa kapasitas tangki mobil. Nah ketika mengisinya dan memakan waktu cukup lama, harus dicurigai. Jangan-jangan tangkinya sudah dimodifikasi," pintanya.
Kalau petugas SPBU menemukan hal seperti ini, ditambahkan Kansil, SPBU dapat menindaklanjutinya ke aparat kepolisian untuk diproses hukum sehingga memberikan efek jera dan tidak diikuti oleh warga lainnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ umum