MANADO BISNIS - Untuk mengembangkan budi daya rumput laut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara bersama Pemerintah Kabupaten Sitaro, melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama.
Kepala BI Sulut Suhaedi (Foto : MANADO BISNIS) |
Pengembangan budi daya rumput laut dilakukan guna memajukan perekonomian di Kabupaten Sitaro tersebut."Bagaimana kita bisa mendorong sektor-sektor di masing-masing daerah. Sitaro ini banyak potensi yang di milikin dari pertanian, seperti pala yang bisa di kembangkan lebih lanjut. kemudian sektor perikanan yang 92 persen wilayah Sitaro adalah lautannya. Dengan karunia Tuhan terdapat ikan yang melimpah, selain itu juga terdapat rumput laut," kata Kepala Perwakilan BI Sulut, Suhaedi.
Menurutnya, kebutuhan rumput laut dunia sangat besar, dan ini menjadi peluang bagi indonesia salah satunya di Sulut. Kebutuhan rumput laut, Sulut menyumbang sebesar 1 ton dari produksi nasional. Sehingga hal ini sangat bagus dalam mengembangkan budi daya rumput laut."Kita tidak tahu bagaimana mengembangkannya, namun yang lebih tahu ahlinya dan perguruan tinggi dan SKPD terkait. Kalau bisa sinergi dengan perbankan dengan penyediaan dana, dan sudah siap baik masyarakat, dan pemdanya maka hasilnya akan bagus. Kita mulai tapi pendamping dan pelatihan bisa dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.
Suhaedi menambahkan, pengembangangan rumput laut tersebut bisa menjadi model dalam pengembangan rumput laut, bukan saja di daerah Sulut namun juga di daerah lain Indonesia. Penandatangan tersebut dilakukan Suhaedi bersama Bupati Kabupaten Sitaro, Toni Supit di Kantor Perwakilan BI Sulut. Dalam penandatanganan tersebut turut disaksikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Joy Korah, dan perbankan.
Tonny dalam sambutannya mengatakan, MoU tersebut dilakukan untuk kepentingan masyarakat dan ia sangat berterima kasih kepada BI Sulut dan stake holder yang terkait dalam melaksanakan kegiatan hajat hidup masyarakat masyarakat Sitaro. Menurutnya Kabupaten Sitaro mempunyai banyak potensi sumberdaya alam namun belum dikelola sepenuhnya. "Saya sudah mengajak dua investor untuk datang berkunjung ke Sitaro dan melihat potensi apa yang bagus untuk dikelola. Kami belum mengelolanya karena APBD belum besar, dengan dana yang ada di bagi untuk semua pulau sangatlah minim, karena membutuhkan infrastruktur yang besar," ucapnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ perbankan
Tagged @ umum