MANADO BISNIS – Cuaca ekstrim yang terus terjadi belakangan ini di Sulut, membuat petani setempat meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) menyediakan pengadaan benih tanaman pangan, yang memperhatikan jenis benih terkait dengan cuaca tersebut.
Hal ini dikatakan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulut, Lexie Solang pada sejumlah wartawan. Menurutnya, perlunya meningkatkan perhatian dalam pengadaan benih tanaman pangan baik jagung maupun padi. "Dengan kondisi cuaca yang ada saat ini, memerlukan benih padi atau jagung dengan varietas yang tahan rebah," ujarnya.
Dikatakan Solang benih tanaman yang tahan rebah tersebut seperti berbatang pendek tetapi kuat. Penggunaan varietas tanaman seperti itu penting, supaya walapun terjadai cuaca cukup ekstrim akan mengurangi kerugian dari petani."Jadi penggunaan benih tersebut juga menentukan," tandasnya.
Sebelumnya Kepala Dsitanak Sulut, Johanis Panelewen mengatakan, belum menerima laporan adanya gagal panen tanaman padi akibat cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari belakangan ini di daerah itu. Panelewen mengatakan, melihat kondisi cuaca yang terjadi akhir-akhir ini diharapkan para petani dapat melakukan langkah antisipasi. “Seperti memperpendek usia panen dari tanaman padi tersebut,” pintanya,
Seperti jika usia panen tanaman padi selama 105 hari, kalau sudah mencapai 100 hari dapat dilaksanakan panen. “Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir sehingga bisa mengakibatkan pada gagal panen,” paparnya.
Selain itu, lanjut Panelewen, bagi petani yang belum melakukan penanaman, sudah dapat melakukan penanaman. "Kondisi saat ini air tersedia cukup banyak, kalau belum melakukan penanaman, lakukanlah penanaman," paparnya. [yg/mtr]
@
Tagged @ komoditi
Tagged @ pasar